Minggu, 26 November 2017

Setelah Seri 1 & 2, Kepri Trophy Offroad Seri 3 Telah Digelar Sebagai Penutup

Tanjungpinang-Kejuaraan Kepri Trophy Offroad 2017 seri Ke III yang digelar oleh Polda Kepri dari tanggal 24 – 26 November diikuti oleh 107 peserta yang merebutkan piala Gubernur dan uang tunai senilai Rp 50 juta.
Kapolda Kepri Irjen Pol Drs. Sam Budigusdian, MH selaku pembina Kepri Trophy Offroad 2017 mengatakan, gelaran seri ke III ini merupakan seri terakhir di 2017 sebagai penentu bagi seluruh peserta yang memiliki poin tertinggi dari seri I, Seri II dan seri III untuk memperebutkan juara umum. ‎
Kejuaraan ini diikuti oleh 107, kalau didalam mobil ada 2 orang kita jumlahkan saja, selain itu juga kita mendukung juga pariwisata Visit Kepri, Tanjungpinang dan Bintan” ujar Kapolda saat ditemui di Sirkuit ‎Tanah Melayu Jalan DI Panjaitan‎ KM 8 Kota Tanjungpinang, sabtu (25/11) siang.
Jika dilihat dari jumlah peserta yang mengikuti kegiatan seri ke III ini merupakan seri yang paling banyak pesertanya. Antusiasme masyarakat di Tanjungpinang sangat bagus, sehingga sampai dua kali event ini dilaksanakan, para peserta terdiri dari Batam, Tanjungpinang, Bintan dan Lingga.
Sehingga kedepannya, mereka sepakat baik dengan sponsor akan siap menggelar kembali dan mereka siap menjadi sponsor lagi, ini juga dibantu dari anggaran Pemerintah Provinsi Kepri dan Walikota.
“Polda hanya membina dan menyusun kepanitian supaya berjalan sesuai sebagaimana mestinya dan para perserta bisa menikmatinya, ucap Kapolda.
Tiga hal yang kita gelar hari ini adalah Country Road (CR), Speed dan Extreme. Selain itu dengan diselenggarakannya event ini, maka dapat membantu  divisi pari‎wisata di Kepri. Informasi tahun kedepannya Gubernur Kepri  pada saat seri II akan membuat  sirkuit permanen di Dompak yang lebih dominan.
Hal senada yang disampaikan oleh Direktur Narkoba Polda Kepri Kombes Pol Helmi Santika S.H, S.I.K, Msi selaku Ketua Kordinator mengatakan event ini merupakan kegiatan terakhir dari seri pertama dan kedua yang sudah dilaksanakan ‎terdahulu di Batam maupun Bintan dan Tanjungpinang. Seri III ini penutup di 2017 dan dari peserta yang ikut paling banyak dan paling meriah, terangnya.
Kendati dalam kejuaraan tadi terjadi insiden kecil dari salah satu Navigator Offroader yang sempat pingsan dikarenakan mempunyai riwayat penyakit teroid, yang seharusnya wajib memakan obat 2 butir disiang ini tapi tidak memakan nya, akhirnya panitia yang sudah menyiapkan tim medis langsung membawa navigator ke Rumah Sakit untuk dilakukan pemeriksaan, jelasnya.
“Harapan kedepan peserta yang mengikuti event seperti  tidak hanya dikepri saja melainkan saudara-saudara  kita offroader dari daerah lain dan luar negeri bisa mengikuti, kita berterima kasih juga kepada sponsor yang sudah mensupport kami,”katanya.
Helmi mengungkapkan sampai saat ini belum ada peserta-peserta yang berasal dari luar Provinsi Kepri maupun Luar Negeri dikarenakan ‎mungkin ini terkait regulasi, makanya kalau dari hari kehari dan melaksanakan semakin lama semakin  bagus, ‎tidak menutup kemungkinan perserta dari luar negeri juga  bisa mengikuti.
“Untuk sirkuit sendiri menurut master trek sudah memenuhi standar, baik ini standar dari IOM maupun standar dari yang membuat ini pembalab nasional Pak Loekito selaku juri juga,  makanya kami berharap kegiatan ini bisa berlanjut, terutama   harapannya kepada sponsor bisa turut berpartisipasi mari kita doakan sponsor ini bisa berkembang dan tidak hanya menjadi sponsor utama bahkan bisa menjadi sponsor tunggal.” harapnya.
Sementara itu, Humas S Super Agnes Tambunan selaku sponsor utama mengatakan total hadiah senilai Rp 50 juta dan pihaknya  tetap sebagai sponsor utama. Untuk tahun depan pihaknya belum mengetahui, tetapi kami tetap komitmen untuk menjadi sponsor, doakan saja S Mild lebih maju dan berkembang, sehingga bisa menjadi sponsor tunggal, pungkasnya.(*)

Minggu, 05 November 2017

Kapolda Kepri Hadiri Giat Sosialisasi Tolak Radikalisme Di Ponpes Abdul Dohir Patam Asri Sekupang

BATAM – Minggu siang (05/11/2017) Dengan mengusung tema Sosialisasi Kebhinekaan untuk Menangkal Radikalisme,  Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) melaksanakan kegiatan di pondok Pesantren Abdul Dohir Patam Asri Sekupang.
Dalam kegiatan tersebut hadir Kapolda Kepri Irjen Pol Drs. Sam Budigusdian,MH, para Pejabat Utama Polda Kepri, Kepala Kantor Kementrian Agama Kota Batam, Ketua DPW LDII Prov Kepri. H.Heryadi Slamet, anggota DPRD prov Kepri, Dewan penasehat senkom, ketua senkom kota Batam, Anggota DPW LDII kota Riau, Tokoh agama dan tokoh adat, Ulama, Cendikiawan dan seluruh Peserta Sosialisasi Kebhinekaan Untuk Menangkal Radikalisme.
Pada kesempatan itu, Kapolda Kepri membahas Kesiapan Dan Strategi Polda Kepri Menghadapi Radikalisme yaitu tentang tentang Peta kelompok atau Perorangan Pendukung Isis Di Kepri, kemudian Kasus Terkait Paham Radikalisme dan Tindak Pidana Terorisme Di Wilayah Kepri.
Ia juga menyinggung tentang Penangkapan kelompok KGR di Batam, data Warga Kepri yang diamankan Densus 88 dan data keluarga Dwi Djoko yang gabung Isis yang sempat menggegerkan warga Batam.
Kemudian Kapolda Kepri menjelaskan tentang Anatomi Pengawasan kelompol ISIS atau kelompok Radikal di Wilayah Kepri yaitu dengan cara Kontra Radikal, Kontra Naratif dan Deradikalisasi
Dalam rangkaian kegiatan tersebut juga di adakan pembacaan Ikrar Pernyataan Sikap Tolak Paham Radikalisme oleh DPW LDII Prof Kepri dan Penyerahan Kunci Yayasan Abdul Dhoir Patam Asri Sekupang Batam.
Isi dari Ikrar tersebut antara lain sebagai berikut :
  1. Tunduk dan patuh kepada pemerintah Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan undang undang dasar 1945.
  2. Kami Menolak Paham Radikalisme dan terorisme.
  3. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Harga Mati.
Kegiatan Sosialisasi Kebhinekaan untuk Menangkal Radikalisme yang diikuti oleh lebih kurang 1500 peserta telah berlangsung aman terkendali.

Sabtu, 04 November 2017

Deklarasi Anti Radikalisme Dan Terorisme Oleh Muslimat NU Kepulauan Riau

BATAM KEPRI - Jumat (3/11/2017) Muslimat NU wilayah Kepulauan Riau (Kepri) menyatakan anti terhadap radikalisme dan terorisme yang dituangkan dalam sebuah deklarasi di Asrama Haji Batam.
Deklarasi diucapkan di hadapan sekitar 500 anggota Muslimat NU Batam, dalam rangkaian acara Holakoh Ulama dan Umaro, yang dihadiri Kapolda Riau Irjen Pol Sam Budigusdian MH, yang membuka Holakoh sekaligus pembicara utama.
Pembicara lainnya dalam Holakoh bertema "Mencari Strategi bersama Peningkatan Keamanan Daerah" dalam rangka Penangkalan Radikalisme dan Terorisme adalah ahli bidang terorisme Prof Dr Hermawan Sulistyo atau Prof Kikiek. Kemudian tokoh NU HM Zainuddin dan Ketua PW Muslimat NU Kepri Ibu Hj. Noorjannah Gani Lasa yang memberi sambutan.
Dalam paparannya, Kapolda Kepri merunut perkembangan terorisme dari waktu ke waktu dan mengingatkan upaya deradikalisasi bukan hanya tanggung jawab polisi saja, tapi harus melibatkan semua pihak termasuk kaum ibu yang tergabung dalam Muslimat NU.
” Mereka yang terpapar paham radikal adalah keluarga kita juga, yang harus kita kembalikan,” jelas Kapolda, sebagaimana rilis yang diterima Suara Karya, Sabtu (4/11). 
Kapolda  juga mengungkap data kinerja Polda Kepri dalam melakukan menangkal berkembangnya radikalisme dan terorisme di Batam dan sekitarnya.
Sementara itu, Prof Kikiek mengungkap pengalaman pribadinya, di mana keluarga terutama kaum perempuan sangat berperan penting dalam mencegah berkembangnya paham radikalisme dan terorisme. “Kita sangat mengandalkan kaum perempuan. Jika tidak ibu-ibu yang melakukannya, entah apa yang terjadi,” kata Prof Kikiek.
Juga diakui HM Zainuddin bahwa benteng terakhir di keluarga adalah ibu. ” Jadi memegang peran yang sangat sentral,” kata HM Zainuddin, yang setelah pemaparannya diikuti dengan deklarasi.
Berikut isi deklarasi:
1. Atas berkat rahmat Allah Subhanahuwata’ala, Tuhan Yang Maha Kuasa, dan dengan didorong oleh keinginan luhur, supaya kemerdekaan dan kehidupan kebangsaan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 terus terjaga dan berkesinambungan.
2. Ulama berpendapat bahwa gerakan radikalisme dan terorisme yang mengatasnamakan Islam di Irak dan Syria (ISIS) namun tidak mengedepankan watak Islam yang rahmatan lil ’alamin (rahmat bagi alam semesta). Sebaliknya, ISIS menggunakan pendekatan pemaksaan kehendak dengan kekerasan, pembunuhan terhadap orang-orang yang tidak berdosa, penghancuran terhadap tempat-tempat yang dianggap suci oleh umat Islam, serta ingin meruntuhkan negara bangsa yang sudah berdiri sebagai hasil perjuangan umat Islam melawan penjajahan. Maka bila Gerakan Radikal dan Terorisme tidak ditangkal sangat potensial memecah belah persatuan umat Islam dan menggoyahkan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD tahun 1945.
3. Menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk tidak terhasut oleh agitasi dan provokasi Radikalisme dan Terorisme, baik di Indonesia maupun di dunia. Dan kepada segenap organisasi/lembaga Islam, masjid/mushalla, dan keluarga Muslim untuk meningkatkan kewaspadaan dan menangkalnya.
4. Mendukung langkah cepat, tepat, dan tegas Pemerintah Indonesia untuk melarang Gerakan Radikalisme dan Terorisme, Penegakan hukum sesuai dengan perundangan yang berlaku.
Suara Karya

2 Pasangan Calon Walikota Tanjungpinang Siap Memasuki Masa Kampanye

(14/02/2018) 2 Pasangan walikota dan wakil walikota Tanjung Pinang 2018 yang telah dinyatakan memenuhi syarat oleh KPU Tanjung Pinang kin...